Jumat, 28 Februari 2020

Bahaya Rokok Elektrik atau Vape

rokok elektrik

Rokok elektrik atau vape menjadi pilihan tidak sedikit orang guna sebagai pengganti rokok, tidak sedikit orang berpikiran bahwa menghisap vape lebih aman dikomparasikan rokok, urusan tersebut sangat salah sebenarnya rokok elektrik yang mengandung cairan ini pun tak kalah bahayanya di bandingkan rokok.

Bahkan pun vape pun telah menciptakan orang-orang pemakainya sakit dan terdapat yang merasakan masalah serius pada kesehatan mereka.
Berikut ini lima kenyataan yang butuh diketahui saat mengisap rokok dengan vape seperti dikutip situs Hopkins Medicine: Vape sama berbahayanya dengan cerutu tradisional. Vape atau cerutu elektrik tercipta dari nikotin yang dipanaskan (diekstraksi dari tembakau), ditambahkan dengan perasa dan bahan kimia lainnya untuk menciptakan uap air dan dihirup. 

Sementara cerutu tembakau biasa berisi 7.000 bahan kimia, tidak sedikit di antaranya bahkan beracun. Jadi bahannya sebetulnya sama melulu dikemas dengan teknik yang berbeda. Vape tidak aman dan buruk untuk kesehatan. Nikotin ialah sumber utama dalam cerutu tembakau maupun cerutu elektrik, dan mempunyai sifat sangat adiktif. Nikotin pun berisi zat yang beracun sampai-sampai dapat menambah tekanan darah, memacu adrenalin, serta menambah denyut jantung yang efek terparahnya dapat membuat seseorang merasakan serangan jantung. 

Vape dan rokok tembakau dapat membuat kecanduan. Rokok biasa dan vape yang berisi nikotin dapat memuat orang kecanduan nyaris sama laksana heroin dan kokain. Bahkan yang lebih buruk, tidak sedikit pemakai cerutu elektrik malah mendapatkan lebih tidak sedikit nikotin daripada cerutu tembakau biasa. Vape bukan perangkat berhenti mengisap rokok terbaik. Meskipun sejumlah orang menuliskan andai vape bermanfaat sebagai perangkat yang dapat menolong seseorang berhenti merokok, buktinya tidak laksana itu. 
Sebuah studi bahkan mengejar bahwa banyak sekali orang yang berniat memakai vape guna menghentikan kelaziman merokok, malah terus mengisap rokok baik cerutu tradisional maupun vape. Generasi milenial ialah pemakai vape terbanyak. Vape atau cerutu elektrik ketika ini memang lebih populer daripada produk tembakau tradisional. Pada 2015, berpengalaman bedah umum A.S. mengadukan bahwa pemakaian vape di kalangan murid sekolah menengah sudah meningkat 900 persen, dan 40 persen pemakainya adalahorang yang tidak pernah menghisap mengisap rokok tembakau.

Nah, dengan tahu bahaya vape itu apa masih kaliat menggunakannya dan apa kalian tidak sayang untuk kesehatan kalian.
Semoga tulisan ini sedikit menolong kalian guna terus mengawal kesehatan.

0 komentar:

Posting Komentar