Kamis, 20 Februari 2020

Teknologi Adalah Kunci Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan


Fernando Uffie, Founder Kelas Pintar mengatakan, dunia edukasi di negeri ini masih memiliki jurang besar yaitu akses yang sama.
Kata dia, lebih dari 300 ribu sekolah dan 50 juta murid yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau, akses pendidikan berbobot | berbobot | berkualitas masih menjadi sesuatu yang "mahal" di Indonesia.
"Disparitas-nya masih menganga lebar. Kesenjangan infrastruktur, tenaga pengajar, sampai akses terhadap literasi masih menjadi kendala," ungkap dia ketika acara Tren Edutech 2020 - Menuju Indonesia Maju di Jakarta, Kamis (20/2).
Maka dari itu, ia mengungkapkan bahwa teknologi muncul untuk menambah kualitas pendidikan.
"Dan Kami percaya bahwa edukasi berkualitas ialah kunci untuk menambah kualitas sumber daya insan yang akan membawa Indonesia unggul di mata dunia," ujar Uffie.
Untuk itulah teknologi butuh dihadirkan dalam dunia pendidikan. Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang bercita-cita teknologi dapat menghadirkan terobosan dan lompatan-lompatan dalam dunia edukasi sebagai unsur dari upaya menyusun SDM Unggul.
"Karena Kami percaya, saat mecerdaskan kehidupan bangsa jadi destinasi bernegara, maka telah jadi tugas kita bareng untuk meyakinkan pendidikan berbobot | berbobot | berkualitas bisa diakses oleh semua anak bangsa," kata dia.

Guru Tak Bisa Tergantikan

Terpisah, Sabda PS, Chief Education Officer Zenius pernah mengatakan, menginjak era digital seperti ketika ini, tidak sedikit hal yang terdistrupsi dengan teknologi. Salah satunya dunia pendidikan.
Kendati demikian, peran guru tak dapat tergantikan. Peran kegiatan dari insan ke manusia, kata dia, malah adalahsesuatu yang tak dapat tergantikan. Salah satunya guru.
"Guru tak dapat tergantikan dengan robot. Peran kegiatan guru yang membina insan akan paling berharga," ujarnya.
Hanya saja, guru dapat melakukan kolaborasi dengan sisi teknologi. Yakni melewati education technology.
"Edutech itu misal yang sangat pas. Kombinasi guru dengan teknologi. Namanya pendidikan ada sejumlah aspek, yaitu aspek afektif, kognitif, serta psikomotorik.Harusnya dengan adanya teknologi guru punya masa-masa luas dari segi afektifnya," jelasnya.
This is a visible paragraph.
Note: The hidden attribute is not supported in IE10 or earlier versions.

0 komentar:

Posting Komentar