Minggu, 01 Maret 2020

Hal yang harus anda ketahui tentang DBD dan Bahaya nya !


Demam berdarah dengue (DBD) ialah demam yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Berdasarkan keterangan dari breakdengue.org, terdapat empat serotipe virus dengue (DENV) yakni DENV-1, -2, -3, dan -4.

Infeksi dari virus itu menyebabkan sekian banyak  gejala laksana demam, pusing, nyeri pada bola mata, otot, sendi, dan ruam. Orang yang terinfeksi virus dengue pun sering kali mengalami keletihan jangka panjang.

Virus dengue bisa berkembang menjadi urusan yang dapat menakut-nakuti jiwa (severe dengue), menyebabkan nyeri perut dan muntah, susah bernapas, dan penurunan trombosit darah yang dapat mengakibatkan pendarahan internal.

Penyakit demam berdarah biasa ditemukan pada wilayah tropis dan sub-tropis, khususnya di lokasi urban dan semi-urban.

Hingga ketika ini belum terdapat penanganan yang spesifik guna demam berdarah. Namun, vaksin demam berdarah sudah dikembangkan oleh WHO pada bulan April 2016. Vaksin tersebut bermanfaat untuk menangkal terjadinya fase ke-2 demam berdarah.




Aedes Aegypti jika menggigit menyebabkan virus DB . Nyamuk itu mendapatkan virus dengan menggiggit orang yang sudah terinfeksi.

Gejala perdarahan dilangsungkan setelah terjadi demam sekitar 3-7 hari. Demam tinggi dilangsungkan selama 5-6 hari (39-40 ̊C), kemudian demam bakal turun pada hari ketiga atau keempat tetapi setelah tersebut akan hadir lagi.



Kita tidak dapat mengetahui nyamuk mana yang membawa virus dengue. Oleh sebab itu, anda harus mengayomi diri anda dari segala gigitan nyamuk.

Di mana nyamuk Aedes Aegypti bersarang?

Nyamuk bisa ber sarang dimana tempat seperti ruangan gelap , di genangan air.

Nyamuk betina bertelur di wadah air yang ada di dalam maupun di lingkungan rumah, sekolah, dan lokasi lainnya. Telur bakal berkembang menjadi nyamuk dewasa dalam masa-masa 10 hari.


Ada tiga langkah yang akan dilewati penderita demam berdarah, yaitu:

Fase demam, kehadiran virus dalam aliran darah yang mengakibatkan demam tinggi. Tingkat veremia dan demam seringkali erat mengekor satu sama lain. Kehadiran virus dengue yang tertinggi merupakan tiga atau empat hari sesudah demam kesatu muncul.
Fase kritis, terdapat sekian banyak  kebocoran plasma secara tiba-tiba ke dalam rongga pleura dan perut. Pasien mengindikasikan tanda-tanda penyusutan intravaskuler, syok, atau pendarahan berat, dan mesti segera di rawat di lokasi tinggal sakit.
Fase penyembuhanya adalah berhenti /bocor nya plasma, dengan berhenti nyaplasma dan cairan. Indikator yang mengindikasikan masuknya fase penyembuhan merupakan kembalinya nafsu makan, stabilnya firasat vital (tekanan nadi melebar, denyut nadi teraba kuat), kadar hematokrit pulang normal, bertambahnya urin dan pemulihan ruam-ruam dengue (kulit kadang terasa gatal dan berbintik-bintik merah, dengan pulau-pulau bulat kecil yang tidak memprovokasi kulit).
Tanda-tanda kita berada dalam fase kritis

Demam bisa jadi akan menghilang dalam masa-masa 24 jam ke depan saat ada tanda-tanda berikut:


New-onset leukopenia = rendahnya jumlah sel darah putih (leukosit) melulu mempunyai WBC <5.000 sel/mm³ dikomparasikan leukosit normal WBC 5.000-10.000 sel/mm³.
Limfositosis = penambahan limfosit (salah satu jenis sel darah putih yang menolong sistem daya tahan tubuh)
Peningkatan limfosit atipik = penambahan limfosit plasma biru (reaktif limfosit sebagai respon imun yang bisa menandakan adanya virus dan dapat dicermati pada hapusan darah tepi)
Menghilangnya demam menandakan bahwa pasien sedang menginjak fase kritis. Indikator yang mengaku pasien telah menginjak fase kritis merangkum perubahan seketika dari tinggi suhu 38°C ke suhu normal atau di bawah normal, trombositopenia/penurunan trombosit (≤100.000 sel/mm³) dengan eskalasi hematokrit (perbandingan sel darah merah dengan volume darah) yang bertambah (kenaikan ≥20% dari garis dasar), hipoalbuminemia (kekurangan albumin/protein) atau hipokolesterolemia (kolesterol yang melebihi kadar normal), efusi pleura (penumpukan cairan di dada) atau ascites (penumpukan cairan di perut) dan firasat syok.

Fase kritis setelah/saat menurunnya demam bisa ketahui dengan firasat berikut:

Muntah terus-menerus
Akumulasi cairan klinis (efusi pleura atau ascites)
Pendarahan pada membran mukosa
Lesu dan gelisah
Pembengkakan hati (±2cm)
Peningkatan hematokrit bersamaan dengan menurunnya trombosit
Bagaimana teknik menghindari gigitan demam berdarah?

Untuk menghindari demam berdarah, yang mesti anda lakukan ialah menghindari gigitan nyamuk pembawa virus dengue tersebut. Apa saja langkah-langkah yang dapat dilakukan?

Menggunakan baju berlengan panjang dan menutupi tubuh.
Menggunakan lotion anti nyamuk.
Menggunakan obat anti nyamuk bakar atau elektrik di dalam ruangan pada siang hari.
Pakaikan kelambu anti nyamuk pada bayi supaya tidak tergigit nyamuk.
Pastikan tubuh Anda tidak jarang kali fit, karena andai tubuh tidak cukup fit maka bakal lebih cepat terinfeksi gigitan nyamuk.

0 komentar:

Posting Komentar