Kamis, 06 Februari 2020

Teknologi Pangan, Pentingnya Kemajuan Teknologi Dalam Meningkatkan Kemanan Pangan



menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2019, menunjukan sekitar 600 juta orang atau hampir satu dari 10 orang di dunia, jatuh sakit saat setelah mereka mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi. jumlah ini menandakan tentang pentingnya memberikan sebuah perhatian yang khusus pada masalah keamanan pangan bagi setiap industri makana yang ada diseluruh penjuru dunia.

menurut data BPOM, sekitar 20 juta orang yang ada di Indonesia mengalami keracunan makanan setiap tahunnya. itulah pentingnya untuk memastikan keamanan dalam pangan, karena mengigat dampaknya luar biasa besar pada pembangunan sosial ekonomi dan pertumbuhan lintas sektoral. keamanan pangan mengacu pada proses memasak dan pengawetan makanan yang dilakukan untuk melindungi konsumen dari potensi keracunan saat mengkonsumsi makanan, yang biasanya disebabkan oleh berbagai bakteri dan virus.

metode penilaian untuk mengukur keamanan pangan tersebut sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain, teknologi mempunyai peran penting dalam memastikan efektivitas pengendalian keamanan pangan. Indonesia sendiri telah menganut Era Industri 4.0 yang digunakan untuk berbagai industri, termasuk industri makanan.

Ketua Dewan Penasihat Nutrisi di Herbalife Nutrition Kent Bradley mengatakan ada tiga kemajuan teknologi yang membawa tingkat transparansi dan insight yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Membuka jalan bagi masa depan pangan yang lebih aman. Teknologi tersebut adalah blockchain, industri internet of things (IoT) dan Next Generation Sequencing (NGS)," kata Bradley.

Penggunaan teknologi blockchain dapat  memberi kemampuan bagi organisasi untuk merekam dan mengamankan semua jenis data yang selalu berubah dan berbeda. Blockchain juga akan memperkuat keterlacakan produk yang tidak boleh dikonsumsi.
Kedua, munculnya IoT industrial yang mendorong inovasi teknologi sensor yang secara akurat dan konsisten menangkap dan mengkomunikasikan data. Data baru yang dikumpulkan oleh sensor inovatif dimanfaatkan untuk membangun pabrik manufaktur makanan yang lebih aman dan beroperasi lebih efisien, memantau kontaminasi yang tidak diinginkan, dan melindungi konsumen dari makanan berkualitas buruk.

Teknologi ketiga adalah pengujian makanan berbasis NGS serta perangkat lunak analitik yang memiliki potensi untuk menunjukkan hasil pengujian yang lebih akurat dengan tingkat resolusi yang jauh lebih tinggi dalam satu tes tunggal. Hasil pengujian memberikan informasi yang dapat segera ditindaklanjuti, dengan biaya lebih rendah.

sistem keamanan panngan harus selalu dilakukan seiring dengan cara makanan tersebut diproduksi dan dikonsumsi. hal ini juga diperluka sebuah investasi yang besar dan juga berkelanjutan serta pendekatan multi-sektoral yang terkoordinasi termasuk dalam peraturan perundang - undangan, praktif manufaktur yang baik, laboratorium yang terdeteksi dan juga program pengawasan pernyakit dan pemantauan makanan. semua hal ini perlu didukung dengan teknologi informasi.

kemajuan teknologi meningkatkan kemampuan kita untuk memastikan integritas pasokan makanan, namun banyak konsumen sering tidak menyadari kemungkinan variasi kualitas produk yang mereka konsumsi. Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi masalah keamanan pangan adalah dengan mengedukasi konsumen tentang hal ini dan memberikan mereka informasi yang dapat mereka gunakan untuk membantu mengidentifikasi masalah keamanan pangan.

0 komentar:

Posting Komentar